Sabtu, 15 Februari 2014

Liburan Jogja #3

Lanjut dari cerita sebelumnya(Disini)Sekitar  5 menit  kiki akhirnya datang juga, namun dugaan gue bener banget. Dia gak bawah sekantong plastik pentol, melainkan semangkok bakso. “kik kok loe beli bakso?” tanya gue ke kiki. “yang jual pentol gak ada, jadi gue beliin ini aja” jawab kiki. “ini harganya berapaan? Kok cuman 2 pentol sama satu tahu” tanya gue penasaran harga bakso yang dikit ini. “cuman 2500” jawab lembut kiki sambil senyum manis. Langsung gue makan aja itu bakso yang dikit banget, ya mau gimana lagi gue salah ngambil keputusan. Yang seharusnya gue beli sendri itu pentol, dan tak malu buat makannya. Sedangkan yang gue makan ini bakso yang harganya tak cocok buat seumuran gue sekarang.

Semua sudah kumpul, dan masuk kedalem bis. Dan sopir pun nancam dengan pelan gas bis, sambil nyetir lihat depan kaca. Gara-gara lari-lari di pasar, bukan hanya perut gue yang laper, melainkan badan gue juga terasa sangat capek. Dan gue pun memutuskan buat tidur dalem bis, dengan badan yang capek, dan tempat yang luasnya cukup buat duduk. Terpaksa gue tidur dengan duduk. Tak terasa akhirnya gue tidur dengan  nyenyak, dan tidak layak buat istirahat yang cukup habis olahraga lari-lari di pasar.

Gue pun terbangun dengan indah, dan tak sadar tujan terakhir, yaitu malioboro udah di depan mata. Bis pun mencari tempat parkir di deket malioboro, kira-kira 100meter udah nyampek ke malioboro. Gue pun turun dengan nyawa yang masih belum lengkap, sambil berjalan kayak orang mabuk cinta. Gue mencari musholah, dan mencuci bersih muka ganteng gue(hahaha).  Selesai bersihin muka gue langsung ke teman-teman gue yang tadi(baca.wisnu, adit, afis, danang, dan kiki), sayangnya bagus, dan eki terpisah sama gue, dan teman-teman.

Wisnu pun mencoba mengajak gue, dan yang lain buat jalan-jalan di deket malioboro. Tujuan yang di maksud wisnu yaitu tugu yang gue gak tau namanya apaan, sambil jalan kaki kira-kira 2Km, dari malioboro sampai ke tugu yang di maksud wisnu. Perjalanan ini mengingatkan waktu gue dan temen sesama BE Kopdar ke malang, dengan jalan kaki dari stasiun Malang sampai ke Museum Brawijaya. Namun kali ini setengah yang gue alami di malang, tempatnya juga beda, dulu di malang, dan sekarang di jogja.

Tak terasa sambil jalan kaki, dari kejauhan tugu yang gue dan teman-teman gue tujuh sudah di depan mata. Gue pengen banget teriak dari atas tebing, gue teriak kebahagiaan karena udah setengah sampai dari apa yang akan kita tujuh. Tapi keingan gue kali ini gue pending dulu, ya karena di sini gak ada tebing, ada juga bangunan yang bertingkat.

Kami pun akhirnya sampai juga di tugu, dan langsung tak lupa mengabadikan momen ini. Tugu ini berada di tengah-tengah jalan, bukan buat ngehalangin jalan, melainkan membuat jalanan ini semakin indah dengan ada tugu yang berdiri gagah. Setelah selsai berfoto ria, kami pun bermaksud kembali ke malioboro. Tapi kami kembali bukan jalan kaki lagi, melainkan naik becak yang sedari tadi lewat depan kita semua.

(ini gue sama temen gue afis)


(Ini Gue sendrian)

“Pak 15ribu ya 3 anak, sampai ke malioboro” tawar wisnu kepada tukang becak yang kami hentikan. “Waduh gak bisa nak, kan jauh dan kalian juga agak besar-besar” menolak tawaran dari wisnu.

Dan akhirnya abang tukang becak itu pergi meninggalkan kami semua, terpaksa kami mau gak mau harus jalan kaki lagi. “bang berhenti bang” teriak wisnu memanggil tukang becak, emang si wisnu ini orang jogja, jadi dia tau gimana harus menawar abang tukang becak agar bisa nganterin kita. Si tukang becak itu pun berhenti, “ya deg mau kemana?”. “bang ke maliboro 15ribu ya 3 anak?” tawar wisnu lagi. “ayo dong bang, bisa ya cuman 3 anak aja” gue pun menambah agar pintu hati si abang tukang becak berbaik hati. “oke lah tapi kalian 6 orang” jawab setujuh abang becak. “sama abang yang satu itu aja” jawab adit yang menunjuk abang yang lewat.

Setelah diskusi antar 2 abang becak, dan akhirnya mereka setujuh nganterin kita ke malioboro dengan harga 15ribu. Becak pertama di tumpangin oleh adit, danang, dan wisnu. Becak kedua tak lain dan tak bukan gue, afis, dan kiki. Becak pun mulai berjalan dengan santainya, ini lah yang bisa membuat kenangan yang tak terlupakan, naik becak santai di jogja bersama teman-teman gue.

Sambil duduk gue gak tidur kyak di bis, tapi ngelihat ke kanan kiri kota jogja, dan suasana malioboro. Oh ya gue di malioboro itu dari jam 17.00 WIB sampai dengan 19.00WIB, dan saat gue naik becak, jam masih pukul 17.45 dan itu tandanya masih lama. Tak terasa 15 menit gue, dan teman gue nyampek di malioboro, tapi posisi gue malioboro yang deket dengan arah mau ke keraton katanya. Di sana kami ber6 duduk santai sambil menikmati suasana jogja, dan wisnu ngajakin yang lain beli sate ayam yang ada di tempat itu. Aku, dan afis setujuh dan mau beli sate itu. Satenya si masih sate ayam, tapi gak pakai nasi, melainkan pakai lontong, dan rasanya sama-sama enaknya kok.

Selesai makan sate, tak terasa waktu udah magrib, dan waktunya kami kembali ke bis untuk perjalanan pulang ke sidoarjo. Perjalanan ke bis kami jalan kaki lagi, jaraknya ya cukup lah 2Km lagi. Jadi pasti nanti kalau udah nyampek dirumah kaki mau di pijitin, karena udah di pakai jalan yang semestinya gak sebegitu jauh dari apa yang dilakukan.

Pukul 18.45 kami semua udah masuk ke dalam bis, dan menunggu orang lain yang belum naik ke bis. Parkir yang kami tempati makin lama makin banyak yang masuk, jadi kami harus cepet-cepet buat keluar dari parkiran itu. Tepat pukul 19.10 bis udah keluar dari tempat parkir, dan siap buat perjalanan pulang ke sidoarjo.

Di perjalanan gue tetep masih dengan kesibukan yang pasti orang lain juga sibuk, ya kesibukan gue tak lain dan tak bukan ialah tidur. Dan sampai di sidoarjo gue masih tidur aja, tapi gue gak di bangunin malah bangun sendiri(kan udah gede). Pukul 04.30 kami semua sampai di rumah dengan sehat tanpa ada kekurangan apa pun.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar